Saturday 18 May 2019

Betapa Sulitnya Mencari Sepatu yang Ideal Secara On-line

Berbagai contoh merek sepatu lari luar negeri/planetsport.asia
Setelah hampir kurang lebih setahun saya jarang berolahraga, akhirnya saya memutuskan untuk merutinkannya lagi. Hal itu sebenarnya diawali ketika saya bekerja di Yayasan As-Syifa. Lebih tepatnya, semenjak saya bekerja di sini, saya merasa tertuntut untuk rajin berolahraga. Untuk alasannya pastinya, nanti saya jelaskan di tulisan yang lain. 
Ada dua jenis olahraga yang mulai saya rutinkan (lagi), yakni bulutangkis dan berlari. Alasannya sederhana, karena saya merasa kedua olahraga tersebut yang paling sering dan mahir saya lakukan. Beruntungnya, dengan berkerja di Yayasan As-Syifa, akses melakukan dua olahraga tersebut terbilang mudah.
Selama dua bulan pertama saya rutin berolahraga, semuanya berjalan lancar, tidak ada masalah berarti. Masalah muncul sekitar di bulan ketiga: outsole sepatu olahraga yang biasa saya pakai robek.
Sepatu olahraga yang saya miliki itu memang sudah cukup tua, sudah saya pakai 4 tahun lebih. Ditambah, saya membebani sepatu tersebut dengan dua olahraga sekaligus, berlari dan bulutangkis. Jadi tidak heran, jika sepatu tersebut sudah meminta pensiun.
Padahal saya sudah membangun hubungan emosional yang kuat dengan sepatu itu. Bayangkan saja, empat tahun sudah sepatu itu membersamai. Sudah pasti saya akan sulit untuk move on. Namun demi kelancaran agenda olahraga saya, mau tidak mau, move on adalah satu-satunya opsi.
Dengan berbagai pertimbangan, utamanya didasari dengan rasa ingin berhemat, saya memutuskan untuk membeli satu saja sepatu, yang rencananya akan digunakan baik untuk berlari dan bulutangkis. Dan saya memilih untuk membelinya secara on-line, karena sudah terlanjur tergiur dengan banyaknya pilihan jenis dan diskonan yang banyak berseliweran di sana.
Saya kira proses move on itu akan berjalan cepat tanpa hambatan, namun saya salah. Ternyata mendapat sepatu yang benar-benar ideal secara on-line itu sulit. Diperlukan beberapa kali trial and error. Dalam pengalaman saya, sampai tiga kali. Berikut ini ulasannya:
Ukuran yang Kekecilan
Setelah sliwar-slewir di berbagai toko on-line maupun market place, dan menimbang harga, kualitas, review, serta diskonan, akhirnya saya menjatuhkan pilihan hati ke sepatu lari merek League, tepatnya serie Kumo 1.5 M warna hitam.
Dulu harganya ditambah ongkis kirim sekitar 460-an ribu. Ukuran sepatu yang saya pilih waktu itu adalah 42. Pilihan tersebut saya pilih berdasarkan ukuran sepatu yang sudah saya pensiunkan yang juga 42.
Penyakit orang yang belanja on-line pun muncul: ragu-ragu. Dan jujur, sampai saat itu saya masih ragu-ragu tentang kesesuaian ukuran dan modelnya. Maklum, itulah pertama kalinya saya belanja sepatu on-line, ditambah referensi yang saya miliki soal sepatu lari masih sangat minim.
Meski masih ragu-ragu, saya tetap nekat melakukan pembayaran. Sekitar empat hari menunggu. Barang itu pun sampai ke tangan saya.
Dan keragu-raguan itu pun menjadi benar adanya. Duhhh…!
Sejak percobaan pertama, kaki sudah merasa kurang nyaman. Ukuran panjang dan lebar sepatu ini terlalu kecil. Padahal nomor ukurannya sama dengan sepatu yang sudah saya pensiunkan.
Ada apa ini? Kenapa sempit banget, ya? Saya bertanya dalam hati.
Dan ditambah desainnya yang ternyata tidak sesuai ekspektasi. Sekaligus warnanya, yang terlalu monoton yakni hanya hitam dan putih.
Namun dengan tujuan menguatkan hati yang terlanjur dirundung kecewa, saya tetap mencoba memakainya untuk berlari. Apalah daya, yang didapat justru makin kecewa. Belum sampai 10 menit saya berlari, kaki sudah merasa tidak nyaman, nyeri di beberapa bagian.
Setelah itu, saya memutuskan untuk membeli sepatu lain dengan ukuran yang lebih besar. Dengan demikian, selagi menuggu datangnya sepatu yang baru, waktu-waktu berlari saya pun kembali ditemani sepatu olahraga lama yang sudah sobek di bagian outsolenya.
Belajar dari kesalahan tersebut, saya mulai menambah referensi saya tentang sepatu, terutama sepatu lari. Ada 3 benang merah yang bisa saya tarik tentang memilih sepatu lari secara on-line dari banyak artikel yang saya baca dan video yang saya tonton:
  • Ukurlah panjang kaki kita terlebih dulu (dalam cm) sebelum membeli, bisa menggunakan penggaris, atau dijiplak terlebih dulu kemudia diukur. Ukurlah dari ujung ibu jari (jempol) sampai ujung tumit.
  • Ketahui ukuran panjang (size chart) merek sepatu yang dipilih. Sebab masing-masing merek memiliki standar size chart masing-masing. Biasanya size chart sudah tersedia di deskripsi barang, atau di laman resmi merek masing-masing.
  • Yang paling penting, pilihlah sepatu dengan ukuran 1 cm atau 1,5 cm lebih panjang dari kaki kita. Ruang kosong di dalam sepatu nantinya berfungsi sebagai ruang kaki kita saat bergerak aktif. Contoh: setelah saya ukur, panjang kaki saya adalah 26,5 cm, maka saya direkomendasikan untuk memilih sepatu dengan panjang antara 27,5 cm sampai 28 cm.
Warna yang Tidak Cocok
Saya cukup beruntung bisa menjual sepatu League Kumo 1.5 M yang baru saja saya beli dalam waktu relatif singkat, sekitar 1 bulan setelah pemakaian, dan dengan harga yang tidak jauh berbeda dari harga beli: 430-an ribu.
Beralih kepada misi membeli sepatu dengan ukuran yang lebih besar, akhirnya saya kembali memandangi beberapa toko online dan place market. Dengan pertimbangan harga, kualitas, dan diskonan, pilihan saya masih jatuh kepada merek yang sama: League. Hanya saja kali ini, saya memilih seri dan warna yang berbeda.
Saya memilih League seri New Volkov warna merah. Di salah satu toko on-line, tertera harga yang cukup miring dibanding lainnya, reviewnya juga cukup bagus, dan warnanya cukup elegan, merah agak tua.
Masuk ke bagian terpenting, tidak mau jatuh ke dalam lubang yang sama: saya memilih sepatu dengan ukuran 43, atau pada size chart merek League, sama dengan panjang 27,5 cm. Lebih panjang 1 cm daripada kaki saya. Saat itu harga yang tertera sekitar 370-an ribu.
Meski sudah cukup yakin dengan ukuran yang dipilih, rasa ragu-ragu hasil belanja on-line masih saja menyelimuti. Rasa ragu-ragu itu baru hilang saat sepatu sudah benar-benar ada di tangan.
Sekitar 4 hari menunggu, sepatu akhirnya sampai di tangan. Dan…
Lagi-lagi saya dibuat kecewe. Duhhh!!!
Bukan soal ukuran. Tapi warnanya. Warna merahnya itu, loh, terlalu membuat mata silau, ngejreng banget. Berbeda dengan gambar yang dipasang di toko. Beberapa kawan juga mengamini hal tersebut.
Saat memakainya, saya merasa semua mata langsung tertuju kepada sepatu saya. Saya belum siap menjadi pusat perhatian…
Masih mencoba menguatkan hati yang (lagi-lagi) dirundung kecewa, saya tetap memakainya untuk berlari. Dan hasilnya sebenarnya cukup memuaskan. Meski butuh beberapa kali penyesuaian, sepatunya ternyata cukup nyaman untuk digunakan berlari. Ukuran yang saya pilih sepertinya cocok. Tapi tetap saja, warna ngejreng-nya membuat rasa percaya diri saya jadi minus.
Sambil masih memakainya, saya akhirnya (kembali) memutuskan untuk menjualnya. Dan beruntungnya, selang dua bulan kemudian, sepatu terjual dengan harga 345 ribu (ditambah ongkos kirim). Secara total, saya rugi sekitar 50 ribu. Tapi saya anggap itu sebagai harga sebuah pembelajaran.
Dari sana, saya baru tahu bahwa beberapa toko on-line lebih suka suka menggunakan gambar dari orang/toko lain untuk mempromosikan barang yang dijual. Jadi beberapa kali kejadian, barang yang ditampilkan di toko berbeda dengan barang yang dijual, baik dari warna maupun bentuk.
Dari sana, ada beberapa hal yang saya pelajari untuk memastikan kesesuain warna barang yang akan kita beli:
  • Lebih baik pilihlah toko yang memasang barang dengan gambar/foto asli dari gambar.
  • Atau paling tidak, gunakan itu sebagai referensi, jika kebetulan menemukan toko yang menjual barang yang sama dengan harga yang lebih murah, atau menawarkan diskon lebih besar. Hidup para pencari diskon!
  • Sebelum membeli, lebih baik baca artikel atau nonton video tentang review sepatu tersebut. Ingat ya, artikel atau video, jangan cuma membaca review dari toko on-line, terlebih kalau sepatu yang kita beli cukup mahal harganya.
  • Saya lebih menyarankan untuk nonton video review, karena di sana kita bisa melihat secara lebih jelas bentuk dan warna sepatu yang akan kita beli. Dan informasi yang disediakan biasanya lebih kompleks.
Menemukan Sepatu yang Sesuai
Berkat kejadia-kejadin di atas, saya merasa menjadi seseorang yang sudah cukup makan asam garam dalam masalah pembelian sepatu on-line. Berbekal itu, saya merasa lebih percaya diri untuk kembali mencari pengganti dari sepatu yang baru saja saya jual.
Karena saya sudah merasa nyaman dengan sepatu merek League seri New Volkov, akhirnya pilihan masih dijatuhkan ke seri seri yang sama, hanya saja dengan sedikit sentuhan dan warna yang berbeda. Saya pilih sepatu lari Leguae Volkov Shades M warna merah. Harganya sekitar 420-an ribu, plus diskon.
Setelah barang datang, saya cukup bersyukur. Secara keseuluruhan, saya cukup terpuaskan.
Bagian uppernya sebenarnya mirip dengan seri New Volkov, hanya saja untuk untuk Volkov Shades M, bahan yang digunakan bisa lebih mengembang menyesuaikan dengan bentuk kaki kita. Dan yang tentu saja paling penting: perpaduan warna uppernya antara hitam dengan merah yang tidak terlalu ngejreng, membuatnya tidak terlalu mencolok.
Begitu juga saat digunakan untuk berlari. Setelah beberapa kali penyesuaian, kaki saya sudah merasa nyaman dengan sepatu Volkov Shades M. Selain itu, rasa pecaya diri saya pun menjadi plus plus saat berlari dengan sepatu ini.
Sampai tulisan ini dimuat, sepatu League Volkov Shades M masih saya gunakan untuk berlari. Padahal, beberapa kali saya tergiur untuk berpaling ke sepatu-sepatu merek lain, yang terlihat lebih bergengsi, dan mahal tentunya.
Namun beberapa kali juga saya urungkan. Sebab setelah proses panjang ini, saya menyadari satu hal penting, bahwa mencari sepatu lari yang nyaman, sama halnya dengan urusan mencari pasangan yang ideal: penuh perjuangan dan ada kalanya perlu mengalami trial and error beberapa kali.

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html