Generasi milineal, dan generasi-generasi
setelahnya sudah sangat akrab dengan yang namanya mesin pencari informasi “google”.
Saya pribadi merasakan betul, betapa ketergantungan terhadap google. Contoh
saja, saya hampir selalu mengandalkan google untuk memuaskan rasa penasaran
terhadap segala sesuatu.
Setelah memasuki masa setelah lulus kuliah,
ketergantungan saya terhadap google bisa dibilang mengalami pergeseran fungsi.
Yang awalnya lebih sering digunakan untuk mencari sesuatu yang sifatnya
menambah pengetahuan, kini beralih kepada sesuatu yang lebih informatif.
Apalagi kalau bukan soal mencari informasi lowongan pekerjaan.
Saya rasa sudah menjadi insting para pencari kerja
untuk mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang seluruh tahapan seleksi
yang akan mereka hadapi untuk menjadi pegawai di suatu tempat, di samping
informasi-informasi lain yang sifatnya lebih menjelaskan soal company profile. Hal itu saya rasa
penting untuk para pencari kerja, terutama mereka-mereka yang sudah dinyatakan
lolos dalam tahap seleksi administrasi.
Informasi-informasi semacam itu mudah
ditemukan, namun bukan melalui laman-laman resmi milik perusahaan/lembaga, melainkan
laman/blog milik personal, yang ditulis (tentu saja) oleh orang-orang yang sudah
menjalani langsung tahapan-tahapan seleksi pegawai di suatu perusahaan/lembaga.
Dan kabar baiknya (mungkin), informasi tentang
tahapan-tahapan seleksi di salah satu perusahaan/lembaga bisa ditemukan di
tulisan ini juga. Dan (mungkin) kabar baik yang kedua, si penulis, siapa lagi
kalau bukan saya, sudah menjadi pegawai di perusahaan/lembaga yang dimaksud
selama 9 bulan terhitung sejak tulisan ini dimuat di blog ini.
Tapi jangan terlalu harap kalian akan
memperoleh informasi detail soal rangkaian tahapan seleksi di perusahaan/lembaga
tempat saya bekerja sekarang. Selain karena malas, saya juga tidak mungkin
mampu melakukannya. Yang akan saya jelaskan hanya gambaran umum dan barangkali
sedikit diberi detail untuk beberapa bagian yang saya nilai penting.
Perusahaan/lembaga yang saya maksud di sini
adalah Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah (As-Syifa) yang terletak di Kabupaten
Subang, Jawa Barat. Karena As-Syifa adalah sebuah yayasan, maka untuk
selanjutnya, saya menyebutnya dengan “lembaga”.
Sedikit penjelasan tentang As-Syifa. As-Syifa
adalah sebuah lembaga non-profit yang bergerak dalam bidang dakwah, sosial, dan
pendidikan. Dalam bidang dakwah, misalnya, salah satu target jangka panjangnya adalah tersebarnya syiar Islam di lingkungan-lingkungan sekitar As-Syifa. Dalam bidang sosial, salah satu yang cukup sering
dilakukan adalah melakukan penggalangan dana untuk membantu atau
mensejahterakan orang-orang yang dinilai memerlukan.
Dan terakhir dalam bidang pendidikan, As-Syifa
sampai tahun 2019 sudah memiliki 5 sekolah formal yang resmi terdaftar di
Kemdikbud, baik itu di jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Masing-masing sekolah terletak di dua lokasi yang berbeda:
yakni di Kecamatan Jalancagak, Subang, untuk kampus utama yang sudah berdiri
sejak 2008, dan kampus kedua yang baru berdiri 2017 di Kecamatan Wanareja,
Subang.
Selain itu, di As-Syifa Jalancagak, juga
memiliki lembaga pendidikan yang ditujukkan khusus untuk menghapal Al-quran dan
mempelajari ilmu Al-quran.
---
Baiklah, kembali ke substansi pembahasan, tentang
pengalaman seleksi penerimaan pegawai baru di As-Syifa, yang selanjutnya lebih
dikenal dengan seleksi PPGB.
Periode 25 Februari - 4 Mei 2019, As-Syifa
sedang mengadakan rangkaian acara seleksi PPGB untuk yang ke sekian kalinya.
Cukup banyak posisi yang ditawarkan. Sayup-sayup berita yang saya dengar, untuk
peride tersebut, As-Syifa akan merekrut kurang lebih 100 orang untuk mengisi
beberapa posisi yang ditawarkan.
Seriusan
100 orang? Kenapa sampai segitu banyakanya?
Iya, saya serius. Hal ini disebabkan, saat ini
As-Syifa masih membutuhkan banyak tenaga tambahan untuk ditempatkan di dua
sekolahnya yang masih terbilang baru, yang terletak di Kecamatan Wanareja,
Subang.
Jadi hampir dipastikan, sebagian besar dari
pelamar kerja yang lolos seleksi PPGB di periode 25 Februari – 4 Mei 2019 akan
ditempatkan di As-Syifa Wanareja.
Untuk mengetahuinya lebih detail, kalian bisa
membuka laman resmi Seleksi PPGB di karir.alshifacharity.com. Laman ini hanya akan aktif di pada masa-masa
penyelenggaraan PPGB saja. Bagin IT As-Syifa akan segera menonaktifkannya
sesaat setelah tiap seleksi PPGB rampung dilaksanakan.
Semua informasi yang dibutuhkan soal seleksi
PPGB tersedia di sana. Termasuk tanggal-tanggal penting terkait pengumuman
hasil masing-masing tahapan seleksi dan pengumuman-pengumuman penting lainnya.
Semuanya dijamin real time dan
transparan!
--
Baiklah, untuk menjadi pegawai As-Syifa ada beberapa
tahapan yang harus dilalui di seleksi PPGB As-Syifa.
Seleksi
Administrasi
Di mana pun perusahaan/lembaganya, semuanya
sama, seleksi penerimaan pegawai baru pasti diawali dengan seleksi
administrasi, termasuk di As-Syifa.
Untuk penyelenggaraan Seleksi PPGB 2019,
berkas-berkas yang harus disiapkan cenderung lebih mudah daripada
penyelenggaraannya di tahun 2018. Jika di tahun 2018, pelamar kerja harus
menyiapkan surat keterangan sehat, dan surat rekomendasi dari tokoh masyarakat.
Untuk tahun 2019, entah kenapa 2 dokumen tersebut tidak lagi dipersyaratakan.
Nah, dengan berkurangnya 2 dokumen tersebut, kalian
hanya perlu melampirkan berkas-berkas di bawah ini bersama surat lamaran
pekerjaan:
a. Foto berwarna ukuran 3 X 4;
b. Daftar riwayat hidup / CV;
c. Hasil pindai/scan KTP;
d. Hasil pindai/scan Ijazah dan Transkip Nilai
terakhir;
e. Sertifikat kemahiran bahasa untuk posisi Guru
bahasa Inggris/Arab; dan
f.
File dokumen
Rencana Pembelajaran (RPP) untuk posisi Guru.
Fixed! Tidak ada dokumen yang ribet untuk disiapkan.
Untuk Seleksi PPGB As-Syifa 2019, semua
dokumen yang disiapkan cukup dalam bentuk soft
file-nya saja. Kalau sudah disiapkan semua, yang perlu dilakukan
selanjutnya adalah mengunggahnya ke laman seleksi PPGB As-Syifa di karir.alshifacharity.com
Sebelum memiliki akses untuk mengunggah
berkas-berkas tersebut, masing-masing pelamar kerja perlu memiliki akun
terlebih dulu. Seluruh langkah dan syarat pembuatan akun sudah dijelaskan
dengan detail di laman seleksi PPGB, termasuk sebuah persyaratan yang
mengharuskan para pelamar untuk memiliki akun Telegram.
Nantinya bagian HRD akan memasukkan seluruh
akun telegram pelamar kerja di grup khusus Seleksi PPGB 2019. Grup tersebut
digunakan HRD sebagai media utama untuk berbagi seluruh informasi Seleksi PPGB
2019, sekaligus sebagai tempat berinteraksi (tanya-jawab) dengan para pelamar
kerja.
Kembali kepada proses pengunggahan berkas-berkas
lamaran kerja. Kalau sudah diunggah semua, yang perlu dilakukan, ya, hanya menunggu
dan banyak-banyak berdoa agar dinyatakan lolos ke tahap seleksi selanjutnya.
Oh ya, satu lagi yang perlu diperhatikan. Bagi
para pelamar kerja yang lolos dari tahap seleksi administrasi, bisa jadi mereka
akan ditempatkan HRD untuk mengikuti seleksi di posisi yang berbeda dengan
posisi yang dilamar pada awal registrasi.
Salah satu teman saya yang mendaftar pada PPGB
tahun 2018 sebagai sebagai staf HRD, namun dia justru diloloskan untuk
mengikuti seleksi sebagai guru IPA.
Sebagai catatan, latar pendidikan teman saya
memang IPA, jadi sepertinya hal itulah yang membuat HRD meloloskannya untuk
mengikuti tahapan seleksi selanjutnya sebagai guru IPA. Tapi bisa juga HRD akan
mempertimbangkan hal lain, selain latar belakang pendidikan. Who knows?
0 comments:
Post a Comment